Selasa, 24 April 2012

Keperawatan Jiwa


BAB I
TINJAUAN TEORITIS


  1. Teori Medis
Pengertian skizofrenia
Skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertibangan genetik fisik dan budaya yang pada umunya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta oleh faktor afek yang tidak wajar.


Penyebab terjadinya skizofrenia antara lain :
1.                  faktor genetik (tujuan/pembawa sifat)
2.                  virus
3.                  Auto – antibody
4.                  Malnutrisi (kekurangan gizi)

Skizofrenia paranoid adalah suatu ganggun kepribadian dengan sifat curiga yang menonjol. Orang seperti ini mungkin agresif dan setiap orang yang dilihat sebagai agresor ia mempertahankan dirinya.

B.  Teoritis Halusinasi
1.         pengertian halusinasi
Halusinasi adalah gangguan penerapan ( persepsi ) panca indera tanpa rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan dimana pada saat kesadaran individu itu penuh  / baik ( roam inm)
Halusinasi pendengaran adalah individu mendengar suara yang membicarakannya, mengejek, menertawakan, mengancam dirinya pada hal yang tidak ada suara yang berbicara disekitarnya.

2.        Jenis – jenis halusinasi
Jenis – jenis halusinasi yaitu :
-          halusinasi penglihatan ( visual, optik), tidak berbentuk ( sinar, tulatan, atau pada cahaya)
-          halusinsi pendengaran ( anditif, aksutif), suara manusi, hewan dll.
-          halusinasi penciuman ( al fontorin) mencium suatu bau
-          halusinasi pengecapan ( gurtonik)
-          halusinasi perabaan ( tahtonik)

3.      proses terjadinya halusinasi
  1. Fase pertama
klien mengalami kecemasan, sterss, perasaan yang terpisah, kesepian. Klien mungkin melamun atau kesenangan dan rasa nyaman yang sementara, jika kecemasan datang klien masih dpat mengontrol kesadaran dn mengenal pikirannya namun intensitas persepsi meningkat.
  1. Fase kedua
Kecemasan meningkatkan dn berhubungan dengan pengalaman eksternal dan internal klien berada dalam tingkat listening dari halusinasi pemikiran, internal lebih menonjol, gambaran halusinasi bunyi ddan sensori mungkin hanya berupa bisikan yang samar, tetapi klien klien takut jika orang lain dapt mendengar, memperlihatkan atau mengulangnya dan fase ini klien tidak mampu mengontrol pikiran teror mungkin terjadi dan kecemsan bertambah. Klien membuat jarak antara dirinya dan halusinasi barasal dari orang lain atau tempat lain.
  1. Fase ketiga
Halusinasi lebih menonjol menguasai dan mengontrol klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya pada halusinasinya tersebut memberi kesenangan dn rasa aman yang sementara.
  1. Fase keempat
Klien merasa terpaku dn tidak berdaya melepaskan diri dri kontrol halisuinasi nya. Halusinasi yang sebelumnya menyenangkan berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien tidk dapat berhubungan dengan orang lin, terlalu menkutkn dalam waktu yang sangat singkat bebrapa jam atau selamanya proses in menjadi kronis jika tidak dilakukan intervensi

4.      Karakteristik perilaku
-          Berbicara, tertawa, tersnyum sendiri.
-          Menyatakan mendengar suara, melihat,mengecap, menghirup dan merasakan tidak nyata
-           Merusak diri sendiri ( orang lain, lingkungan).
-           Ttidak dapat membedakan hal yang nyayta
-           Tidak nyata pembicaraan kacau
-           kadang tidak masuk di akal sulit membuat keputusan.
-          Sikap curigaan dan bermusuhan.

5.      Manifestasi klinik
-          gangguan persepsi
-          gangguan hubungan sosial menarik diri
-          gangguan halusinasipendengaran
-          potensi mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan
-          gangguan aktifitas

6.      Tujuan
-          mengontrol halusinasi
-          melakukan hubungan dengan realitas
-          melakukan hbungan sosial dengan tanpa curiga terhadap oarang lain.
-          Tidak mencederai diri sendiri / orang lain.
-          Melaksanakan asuhan mandiri

C         Asuhan keperawatan
      Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan mendiagnosa status kesehatan klien merumuskan hasil yang akan dicapai menentukan intervensi dan mengevaluasi mutu dan hasil dari asuhan yang dilakukan terhadap klien

  1. Pengkajian
Pengkajian adalah dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien agar dapat mengidentifikasi/mengambil maslah kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien baik fisik, psikososia an lingkungan.
1.      Faktor predisposisi meliputi :
a.       Faktor perkembangan
b.      Faktor komunikasi
c.       Faktor sosial budaya
d.      Faktor psikologis
e.       Faktor perilaku

2.      Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah individu pada masalah kesehatan yang aktual dan potensial yang dimaksud dengan masalah aktual adalah yang ditemukan pada saat dilakukan pengkajian sedangkan masalah potensial adalah masalah yang memungkinkan timbul kemudian
Diagnosa yang terjadi pada klien Ny. RM dengan gangguan persepsi halusinasi pendengaran yaitu :
1.      Resiko tinggi kekerasan menciderai orang lain b/d halusinasi pendengaran
2.      Perubahan sensori halusinasi pendengaran b/d menarik diri
3.      Kerusakan interaksi sosial menarik diri b/d harga dirri rendah
4.      Defisit perawatan diri b/d intoleransi aktivitas
5.      Koping keluaraga inefektif, ketidakmampuan keluarga merawat klien b/d interaksi sosial menarik diri

3.      Perencanaan
Perencanaan adalah pengembangan dari catatan, rencan keperawatan untukn memenuhi kebutuhan yang telah diketahui didalm perencanaan 3 fase yaitu :
1.      Menentukn urutan prioritas masalah
2.      Merumuskan masalah yang mengandung unsur kriteria evaluasi
3.      Menentukan rencana intervensi

4.      Implementasi
Implementasi adalah merupkan tahap pelaksanaan dari rencan tindakan keperawatan yang telah disusun dalam tahap perenccanaan yang dilakukan dengan tujuan tidak mampu ditentukan sendiri serta memberi pengaruh atau membantu untuk mengatasi permasalahan yang diatasi
5.      Evaluasi  
Evaluasi adalah merupakan perbandingan sistematik dengan rencana tentang klesehatan klien, ddengan tujuan yang telahb ditetapkan dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan klien, perawat serta tenaga ksehatan lainnya
Ada 4 alternatif yang dipakai oleh perawat dalam menilai sejauh mna tujuan yang telah ditetapkan itu adalah :
1.      Tujuan tercapai
2.      Tujua sebagian tercapai
3.      Tujuan sama sekali tidak tercapai
4.      Kemungkinan timbul masalah baru


BAB II
TINJAUAN KASUS

3.1  Pengkajian

3.1.1        Identitas klien
Nama                           : Ny. RM
Jenis kelamin               : Perempuan
Umur                           : 53 tahun
Pekerjaan                     : Ibu rumah tangga
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : SMU
Status Perkawinan      : Kawin
Bangsa/suku                : Jawa
Alamat                        : Medan
Tanggal masuk            : 19 Maret 2012
Tanggal pengkajian     : 29 Maret 2012
RM.NO                       : 01-89-86

3.1.2. Alasan masuk
Klien datang ke RSJ tgl 19 mret 2012 diantar olah anaknya dengan keluhan utama Mengamuk, tidak bisa tidur mau memukul,merusak rumah,meresahkan masarakat,bicara-bicara sendiri,keluyuran dan telanjang.

3.1.3. Faktor predisposisi
            1.  Pernah mengalami ganguan jiwa di masa lalu?
                    ( √ )Ya                             (  ) Tidak
2        Pengobatan sebelumnya
       (  )        Berhasil              (  )Kurang berhasil   (  )Tidak berhasil
            . 3   Trauma                                Perilaku          Korban usia   Saksi/usia
 Aniaya fisik                       :   (  ) / (  )             (  ) / (  )                (  ) / (  )
                 Aniaya seksua                    :    (  ) / (  )             (  ) / (  )                (  ) / (  )
Penolakan                           :    (  ) / (  )             (  ) / (  )                (  ) / (  )
KDRT                                 :    (  ) / (  )             (  ) / (  )                (  ) / (  )
Tindakan kriminal               :    (  ) / (  )             (  ) / (  )                (  ) / (  )
       
Jelaskan No.1,2,3  :
Gangguan jiwa sudah dialami klien sejak 5 tahun yang lalu dan sudah pernah di rawat kurang lebih dari 5 bulan, kemudian klien di bawa keluarga pulang kerumah. Mulai tahun 2007 - 2011 klien masih tetap kontrol ke RSJ,  tetapi pada akhir-akhir belakangan ini klien tidak di bawa lagi oleh keluarga kontrol ke RSJ,dan klien pun sudah mulai tidak teratur minum obat di rumah,sehingga pada tahun 2012 bulan maret klien kambuh lagi, dimana gejala-gejala seperti semula muncul laagi, lalu keluarga membawa kembali klien ke RSJ. Pada saat di RSJ klien di periksa oleh dokter, kemudian dokter menyarankan agar klien  di rawat di RSJ.
Masalah keperawatan :        -  Regiment Theraupetik Inefektif
                        - Kopping Keluarga Inefektif  
4. Adakah keluarga yang mengalami gangguan jiwa: (  ) Ya             (√ ) Tidak
Hubungan keluarga            Gejala                       Riwayatpengobatan/perawatan

            Dari keluarga klien hanya klien lah yang mengalami gangguan jiwa

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan



5. Genogram


 



                                 



















 
                               


 





                                                                                  



                                                 









 





Keterangan :                   : Perempuan

                                         : Laki-laki
                                      
                                           :Meninggal dunia
                                          
                                           : Klien

                                           : Satu rumah














 



Klien adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara,ibu klien sudah meninggal dunnia beserta saudaranya 3 orang.
                          Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan



6.  Pengalaman masa lalu ang tidak menyenangkan:
Pengalaman masa lalu klien yang tidak menyenangkan adalah setelah menikah klien suami klien sering mabuk – mabukkan dan tak suami klien tidak pernah menberi uang belanja.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

3.1.4        FISIK
1.      Tanda vital :  TD 120/80 mmHg, N : 80 x/i,  T : 370C, RR: 24 x/i
2.         Ukur           :  TB 165 cm,             BB: 50 kg, 
3.      Keluhan fisik :  ( ) ya                     ( √ )  tidak
Ketika wawancara dengan klien,klien tidak mengalami gangguan fisik
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

3.1.5 PSIKOSOSIAL
1. Konsep  diri
    a. Gambaran diri
a.       Gambaran diri
Klien  menyukai seluruh tubuhnya
b.      Identitas
Klien dalam keluarga anak ke 4 dari 6 bersaudara
c.       Peran
Klien merasa mampu menjadi anak yang baik
d.      Ideal diri
Klien menyatakan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah
e.       Harga diri
Klien merasa kini tidak berguna lagi dimata keluarga karna semenjak klien di keluarkan dari perusahaan klien tidak dapat lagi membiayai hidupnya
                       Masalah keperawatan: Harga diri rendah

2.         Hubungan sosial 
a.       Orang yang berarti bagi klien
Abang klien,karna selama di RSJ abang klien yang datang menjenguk klien
b.      Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Selama di RSJ klien aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan yang di laksanakan
c.       Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena klien masih mau bergabung dengan teman-teman nya
   Masalah keperawatan : tidak ada masalah

3.        Spiritual :
a.       Nilai dan keyakinan:
Klien menganut agama islam  dan meyakini agamanya
b.      Kegiatan ibadah
Selama klien berada di RSJ, klien tampak jarang melakukan kegiatan ibadahnya
  Masalah keperawatan : tidak ada masalah

3.1.6        STATUS MENTAL
1.      Penampilan :

( √ ) Tidak rapi      
(  )  Penggunaan pakaian tidak sesuai
(  )  Cara berpakaian tidak seperti biasanya

                   Klien berpenampialan tidak rapi,tampak dari kuku klien kotor,pakaian klien kotor,dan rambut tampak kusam

                       Masalah keperawatan : defisit perawatan diri

2.      Pembicaraan :
(√  ) Cepat       (   )  Keras       (   ) Gagap       (   ) Inkoheren

(   )  Apatis     (   ) Lambat      (   )  Membisu  (   ) Tidak mampu                memulai pembicaraan

Klien berbicara cepat, untuk menjawab pertanyaan tetapi jawaban masih sesuai denagan pertanyaan
Masalah kkeperawatan :  tidak ada masalah

3.      Aktivitas motorik:
(   ) Lesu     (   ) Tegang           (√  )Gelisah     (   ) Apatis

(   ) Tik        (   ) Grimasen       (   ) Tremor      (   ) Komplusif

Aktivitas motorik klien,klien tampakgelisah, namun klien mampu melakukan kegiatan yang disuruh oleh perawat mis: kebersihan ruangan
                        Masalah keperawatan : tidak ada masalah

4.      Alam perasaan :
(   )  Lesu    (   ) Ketakutan      (   ) Putus asa   ( √ ) Gembira   ( √ ) Sedih

Klien merasa gembira karena klien merasa yakin dan dengan apa yang dia lakukan meskipun klien berada diRSJ
                        Masalah keperawatan : Gangguan masalah keperawatan

                        Afek :
(  ) Datar     (  ) Tumpul           ( √) Labil         (  ) Tidak sesuai
Ekspresi klien labil dalam berbicara
                       Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


5.      Interaksi selama wawancara:
(  ) Bermusuhan           (  ) Tidak kooperatif    (  ) Mudah tersinggung

(  √) Kontak mata kurang        (  ) Defensif     (  )  Curiga
Klien mempertahankan kontak mata dan klien selalu senyum –senyum saat diwawancarai
Masalah keperawatan : tidak adak masalah

6.      Persepsi
( √ ) Pendengaran        (  ) Penglihatan           

(  ) Pengecapan            (  ) Penghiduan            (  )  Perabaan

klien mengatakan ada yang memanggil nama nya dan mengatakan dialah pencipta manusia yang pertama dan dialah penguasa didunia 
  Masalah keperawatan : -    Perubahan sensoris persepsi: halusinasi            pendengaran
                                                             -     Resiko tinggi perilaku kekerasan

7.      Proses pikir:
(   ) Sirkumtansial        (   ) Tangensial             (    ) Kehilangan asosiasi

(   ) Flight of ideas      (   ) Blocking               (   )  Pengulangan pembicaraan

Proses pikir klien baik saat di wawancarai klien menjawab pertanyaan dengan baik
                       Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

8.      Isi pikir:
(   ) Obsesi       (   ) Fobia         (   ) Hipokondria
                  
(   ) Depersonalisasi     (   ) Ide yang terkait    (  ) Pikiran magis
Waham:
(   ) Agama      (   ) Somatik                ( √ ) Kebesaran                        (   ) Curiga

(   ) Nihilistik   (   ) Sisip pikir              (   ) Siar pikir               (   ) Kontrol pikir

                        Klien ingin punya harta yang banyak dan menjadi orang yang sukses
                        Masalah keperawatan : perubahan isi pikir, waham kebesaran

9.      Tingkat kesadaran
( √ )  Binggung                        (   ) Sedasi       (   ) Supor

 ( √ ) Waktu                 ( √ ) Tempat    ( √ ) Orang
Klien masih tampak bingung namun klien masih dapat membedakan tempat,waktu dan orang
                        Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan



10.  Memori
(   ) Gangguan daya ingat jangka panjang (   ) Gangguan daya ingat jangka pendek

(   ) Gangguan daya ingat saat ini       (   ) Konfabulasi

Klien mampu menceritakan kejadian yang di alaminya,baik masa lalu dan masa sekarang
                        Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

11.  Tingkat konsentrasi dan berhitung
(   ) Mudah beralih      (   ) Tidak mampu berkonsentrasi

(   ) Tidak mampu berhitung sederhana
                  
Klien mampu berhitung yang sederhana
                        Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

12.  Kemampuan penilaian
(  ) Gangguan ringan               (  ) Gangguan bermakna

Klien dapat mengambil keputusan sederhana baik pada saat klien di beri pertanyaan tanpa bantuan orang lain
                        Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

13.  Daya tilik diri
(   ) Mengingkari penyakit yang di derita               (   ) Menalahkan hal-hal yang di    luar dirinya

Klien menyadari klien sedang sakit dan  sekarang sedang berada di RSJ.MEDAN
                        Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3.1.7        Kebutuhan persiapan pulang
1.      Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan
                                           (Ya)          ( Tidak)                                     (ya)      ( tidak)         
                   Makanan           (  )               (   )               Pakaian/berhias   (   )       (   )
                   Bab/Bak          (   )               (   )               Transportsi          (   )       (   )
                   Keamanan       (   )               (   )               Tempat tinggal    (  )        (   )               (   )
                   Perawatan   (    )                 (    )                Uang                  (   )                            (   )
                   Kesehatan   (    )                 (    )
                  
                    Klien mampu memenuhi kebutuhannya sendiri apabila diarahkan
                    Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan




4.         Kegiatan hidup sehari-hari
                       Perawatan Diri
                                    Bantuan minimal                     Bantuan total
Mandi                                      (   )                                           (   )
Kebersihan                                          (   )                                           (   )
Makanan                                 (   )                                           (   )
BAB/BAK                              (   )                                           (   )
Kesehatan                               (   )                                           (   )

Klien dapat mengantisipasi dalam memenuhi kebutuhannya sendiri tetapi dalam pengaturan obat kurang
                        Masalah keperawatan : tidak ada masalah

5.      Kemampuan klien dalam hal
                                                                               Ya                    Tidak
·         Mengantisipasi kebutuhan sendiri                  (   )            (   )
·         Membuat keputusan berdasarkan keinginan (   )             (   )
·         Mengatur penggunaan obat                            (   )             (   )
·         Melakukan pemeriksaan kesehatan follow up(   )          (   )

Klien tidak mampu mengantisipasi kebutuhan sendiri,tetapi mampu mengikuti terapi yang ada selama pengobatan teratur dengan di arahkan
                        Masalah keperawatan: Tidak ada masalah

6.      Klien memiliki sistem pendukung
                                        Ya   Tidak                                  Ya                               Tidak

Keluarga                        ( √ )   (   )      teman sejawat                    ( √ )                      (   )
Profesionalisme/terapis ( √ )    (  )                              
Klien meyakini apabila klien memiliki dukungan dari keluarga,terapis dan dari teman sejawat klien mampu sembuhdan apabilaa klien juga menikmati hobbinya
                        Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


      3.1.8 MEKANISME KOPPING
Adaptif                                                                 Maladaptif
(√ ) Bicara dengan orang lain                                  (   ) Minum alkohol
(   ) Mampu menyelesaikan masalah                      (√ ) Reaksi      lambatberlebih
(   ) Masalah dengan pendidikan                             (   ) Bekerja  berlebihan
(   ) Masalah dengan pekerjaan                               (   ) Menghindar
(   ) Masalah ekonomi                                              (   ) Mencederai diri
      (   ) Masalah lain                                                      (   ) Lainnya

     3.1.9 MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a.      Masalah dengan dukungan kelompok              : Tidak ada masalah
b.      Masalah berhubungna dengan lingkungan      : Tidak ada masalah
c.      Masalah dengan pendidikan                            : Klien hanya tamatan SMA
d.      Masalah dengan pekerjaan                              : Klien pernah bekerja disuatu                                                           perusahaan swasta, tetapi tidak tau alasannya apa klien diminta pimpinan perusahaan untuk mengundurkan diri  
e.      Masalah ekonomi                                             : Klien tidak mampu membiayai hidupnya sendiri 
f.       Masalah lain                                                     : Tidak ada masalah 
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

      3.1.10  Pengetahuan kurang tentang
(√ ) Penyakit jiwa                          ( ) Sistem pendukung
( ) Faktor presipitasi                      ( ) Penyakit fisik
(√ ) Koping                                   (√ ) Obat-obatan
( ) Lainnya

1.1.11    Aspek medik
Diagnosa medik : Schizoferenia paranoid
     Terapi medik:
           Inj.stesolid 1 amp
           Haloperidol 1,5 mg 3 x1
           Chlorpromajin 2x1
           Deazepam  3x1

1.1.12    Daftar masalah keperawatan
1.      Gangguan persepsi sensorik : halusinasi pendengaran
2.      Resiko mencederai diri sendiri/orang lain
3.      Isolasi sosial : menarik diri
4.      Gangguan konsep diri : harga diri rendah
5.      Koping keluarga inefektif
6.      Defisit perawatan diri
1.1.13    Pohon masalah

Pohon masalah

Resiko tinggi perilaku kekerasan








Halusianasi pendengaran 
 
 



                                                                                           Defisit perawatan diri








 


Regimen terapeutik                   Menarik diri                          Intoleransi Aktivitas


 
                                                           
Harga diri rendah
Koping keluarga inefektif





1.1.14  ANALISA DATA
No
Data
Kemungkinan penyebab
Masalah

1
Ds :
-          Klien mengatakan pernah meresahkan masyarakat dilingkungan
Do :
-          Klien pernah marah – marah dan raut wajah menakutkan
Perubahan sensori persepsi halusinasi pendengaran
Resiko tinggi kekerasan


2
Ds :
-          Klien mengatakan pernah mendengar suara bisikan yang tanpa wujud
Do :
-          Klien tampak berbicara sendiri dan berjalan mondar -  mandir
Isolasi sosial menarik diri
Persepsi  halusinasi pendengaramn

3
Ds :
-          Klien mengatakan terasing dengan orang lain
Do :
-          Klien lebih suka sendiri
Respon pasca trauma
Harga diri rendah
4
Ds :
-          Klien dalam berpakaian tidak rapi, kuku kotor dan rambut acak – acakan
Do :
-          klien tidak mampu dalam merawat dirinya sendiri dan masih membutuhkan bantuan dari orang lain
Defisit perawatan diri
Intoleransi aktivitas










































1.1.15  IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. Rm
No Medrec   : 018986
Ruangan       : Mawar
Tgl/Jam
Strategi Pertemuan
Implementasi
Evaluasi

SP I
  • Salam teraupetik’selamat sore ibu RM(senyum dan membungkuk)
1.      Memperkenalkan diri
2.      Berjabat tangan
3.      Duduk berhadapan
4.      Mengingat kontrak
5.      Menunjukkan sikap empati
Selamat sing ibu RM saya Mawarsaya mahasiswa dari AKPER HERNA MEDAN,kami praktek di sini selama 2 minggu. Kalau boleh tau nama ibu siapa?senangnya di panggil apa?bersama perawat di sini saya akan merawat ibu RM dan pasien lainnya juga. Apakah Ibu RM mempunyai masalah,apa ada yang di pikirkan? kami akan membantu Ibu!
S:Klien mengatakan nama sayaibu RM,suka di panggil ibu RM

O: Bicara spontan,suara pelan,ekspresi gelisa,klien terkesan terbuka

A : Hubungan saling percaya sudah terbina,setelah 4 kali pertemuan

P:Pertemuan berikutnya pukul 14.00,dengan topik mengenal halusinasi

SP II
·         Salam teraupetik selamat siang Ibu RM

·         Mengingatkan Ibu, masih ingat pertemuan kita beberapa jam yang lalu? Pembicaraan sekarang membicarakan apa?

·         Mengevaluasi kemampuan klien,apakah bapak masih ingat kami?

·         Membantu klien untuk mengidentifikasi situasi yang menyebabkan “Halusinasi apakah Ibu mendengar suara-suara?’’Pada saat kapan Ibu terdengar suara itu? Berapa kali sehari Ibu RM mendengarkan suara-suara tersebut? kita akan membicarakan tentang mengontrol halusinasi, apakah  Ibu setuju?

·         Memberikan pujian kepada klien atas ungkapannya selama interaksi.’’bagus, Ibu tadi sudah mengungkapkannya apa yang Ibu RM rasakan saat ini atau halusinasi, apakah Ibu RM setuju?

·         Menyimpulkan kemampuan klien selama interaksi suara-suara, tetapi hanya Ibu RM  yang mendengarkannya, topik, tempat, besok lusa kita ketemu lagi ya Ibu? Kita akan membicarakan tentang  mengontrol halusinasi  dengan cara mengahardik apakah Ibu RM setuju?


S: Klien mengatakan sudah mengerti bahwa suara yang di dengarnya adalah suara palsu

O: Kontak mata kurang, klien sering menunduk bicara keras, lancar dan sudah mengenal halusinasinya

A: Klien sudah mengenal halusinasinya

P: Pertemuan selanjutnya besok hari sabtu pukul 14.00 wib dengan topik mengontrol halusinasi










SP III
·         Salam teraupetik,selamat sore Ibu?

·         Mengingat kontrak kita kemarin lusa, Apakah Ibu RM masih ingat topik apa yang kita bahas?

·         Apakah Ibu RM sudah mengerti apa itu menghardik?

·         Tindakan apa yang biasanya Ibu RM lakukan tuk menghardik halusinasi?

·         Bagaimana kalau kita belajar cara menghardik dulu ya Pak:
 Caranya sebagai berikut:  saat suara-suara itu muncul tutup kedua telinga langsung Ibu bilang, pergi saya tidak mau dengar ….saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu di ulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi, coba Ibu peragakan. Nah begitu…..bagus. Coba lagi. Ya  Ibu sudah bisa. Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan tadi? Kalau suara-suara muncul lagi silahkan coba cara tersebut. Bagaimana kita buat jadwal latihanya. Mau jam berapa kita latihannya? Besok sore saya akan ke sini lagi, kita akan latihan cara kedua latihan bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah suara-suara.

Selamat sore Ibu RM?
S:   Klien dapat mengatakan kepada suara-suara yang muncul saya sudah tidak mau  dengar lagi

O :  Klien sudah dapat menghardik halusinasinya dengan cara berkomunikasi dengan teman –temanya

A:  SP I tercapai klien dapat menebutkan cara-cara menghardik halusinasi

P:  Pertemuan berikutnya besok lusa pukul 16.00 wib,dengan topik mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain


SP IV


















































  • Selamat sore Ibu RM, bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul? Apakah sudah di pakai cara yang telah di latih? Bagus, sesuai janji hari ini kita akan latihan cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan cara  berckap-cakap dengan orang lai. Kita akan latihan selama 25 menit? Mau di mana Ibu? Disini saja?

  • Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain. Jadi kalau Ibu RM mendengar  suara-suara, langsung saja cari teman untuk di ajak ngobrol. Minta teman atau perawat untuk mengobrol dengan Bapak.minta teman untuk mengobrol dengan Pak A. Contohyna begini…..tolong,saat mulai dengar suara-suara,ayo ngobrol dengan saya tadi lakukan,ya bagus. Bagus ……

  • Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang Ibu pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus ,cobalah kedua cara ini kalau suara-suara itu muncul lagi,bagaimana kalau kita
masukkan dalam kegiatan kita Ibu. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap nya,nanti lakukan secara teratur serta sewakaktu-waktu suara itu muncul!!! Besok sore saya akan ke mari untuk latihan cara ang ketiga yaitu untuk melakukan aktivitas menjadwalkan,mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 16.00 wib/mau  dimana/disini lagi ? selamat sore Ibu RM.
S :  Klien sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan temanya.

O: 

-          Klien tampak sudah bisa mengontrol halusinasinya

-          Klien tampak bercakap-cakap dengan temanya

A :  SP II tercapai kien dapat menyebutkan mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

P :  Pertemuan pukul 16.00 wib,topik mengontrol halusinasi dengan aktivitas jadwal
































S : Klien mengatakan sudah puna jadwal

O :
-          Klien tampak beraktivitas setiap hari dari pagi sampai malam sesuai dengn jadwal untuk menghilangkan halusinasi

A : SP III tercapai klien dapat melakukan aktivitas ang terjadwal

P  :  Pertemuan selanjutnya hari…pukul 16.00 wib,topik mengontrol halusinasi dengan cara minum obat secara teratur


SP
 III


  • Selamat sore Ibu RM,bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih? Bagaimana hasilnya? Bagus. Sesuai janji kita,hari ini kita akan belajar ketiga untuk mencegah halusinasinya yaitu membuat jadwal kegiatan Bapak dari bangun pagi sampai tidur malam.ini blangko yang Ibu pakai,kita akan mengerjakan salama 1 jam disana ya Ibu.
  • Apa saja bisa Ibu lakukan? Pagi-pagi apa kegiatanya,terus jam berikutnya (terus saja sampai di dapatkan kegiatanya sampai malam) wah,banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini ( latih kegiatan tersebut),bagus sekali Ibu bisa lakukan. Kegiatan ini dapat Ibu  bisa lakukan untuk mencegah suara-suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi dari pagi sampai malam ada kegiatan
  • Bagaimana parasaan Ibu RM setelah kita bercakap-cakap cara ketiga untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali. Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukkan jadwal kegiatan harian Ibu. Coba lakukan sesuai jadwal ya. Besok kita akan membahas cara minum obat ang baik serta guna obat. Mau jam barapa? Bagaimana kalu jam 16.00 wib pagi? Sampai jumpa Ibu RM

SP V
·         Selamat sore Ibu RM, bagaimana perasaan Ibu sore ini? Apakah suara-suara masih muncul? Apakah sudah dilkukan tiga cara yang sudah di latih? Apakah jadwal kegiatan sudah dilaksankan? Apakah tadi pagi sudah minum obat? Baik ,hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang Ibu RM minum,kita akan diskusikan selama 30 menit,di sini saja ya Ibu
·         Ibu adakah bedanya setelah minum  obat secara teratur. Apakah suara-suara berkurang/hilang? Minum obat sangat penting agar suara-suara yang Ibu dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat ang Ibu minum? (P erawat menyiapakan obat pasien) ini ang berwarna orange (CPZ) 2 kali sehari jsm 07.00,dan 13.00 dan 19.00 wib untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang putih
















BAB IV
PEMBAHASAN

            Pada bab ini penulis membahas kesenjangan antara landasan teoritis dengan tinjauan kasus dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran di ruang sinabung rumah sakit jiwa medan penulis menemukan beberapa kemudahan dan kesulitan dalam merawat klien tersebut baik tahap pengkajian, diagnosa keperawatan intervensi, implementasi, dan evaluasi.
IV.1.    Tahap Pengkajian
            Pada saat pengkajian dilakukan dengan mewawancarai klien, penulis menemukan hambatan untuk mendapatkan data yang sebaiknya karena klien menjawab pertanyaan yang dianjurkan dengan lambat, maka penulis berupaya untuk melakukan sebagai berikut:
-          Meningkatnya hubungan terapeautik dengan menggunakan teknik komunikasi terapeautik pada klien seperti menunjukkan rasa empati.
-          Penulis melakukan pengkajian dengan berulang batas waktu singkat tentang pikiran utama.
-          Dengan memberikan kesimpulan pada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan cara memberi dorongan pada klien untuk memilih topik yang akan dibicarakan. 
-          Membantu mengklafikasikan perasaan, ide dan persepsi klien serta memberi penjelasan tentang hubungan antara perasaan, ide pendapat dan persepsi klien dengan tindakan.
IV.2.    Tahap Diagnosa Keperawatan
            Adapun diagnosa keperawatan yang penulis dapat dari landasan teoritis yaitu :
  1. Gangguan persepsi halusinasi pendengaran.
  2. Gangguan komunikasi verbal.
  3. Gangguan harga diri rendah.
  4. Gangguan intoleransi diri aktivitas.
Sedangkan diagnosa keperawatan yang penulis peroleh dari tinjauan kasus :
  1. Perubahan sensori persepsi halusinasi pendengaran.
  2. Isolasi social diri harga diri rendah.
  3. Gangguan konsep diri harga diri.
  4. Intoleransi aktivitas.
  5. Regimen terapeautik in efektif.
  6. Koping keluarga in efektif.
Disini penulis menemukan kesenjangan dimana masalah keperawatan pada tinjauan lebih banyak dari pada memperoleh keperawatan pada tinjauan teoritis.
Masalah keperawatan yang terdapat pada tinjauan masalah kasus tetapi tidak terdapat pada tinjauan teoritis.
  1. Pelaksanaan regimen terapeautik in efektif dan koping keluarga in efektif.
  2. Gangguan komunikasi verbal.
  3. Tidak mencederai diri sendiri dan orang lain.
Pada saat klien mengamuk klien dapat mengontrol anaknya sendiri sehingga klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
VI.3. Tahap perencanaan
            Pada tahap perencanaan tidak ada kesenjangan antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus. Pada tahap ini hanya beberapa perncanaan yang sama antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus, yaitu :
1.      Bina hubungan saling percaya
2.      Bantu dan bimbing pasien menemukan cara penyelesaian masalah
3.      Bimbing pasien mengungkapkan perasaan
4.      Bimbing pasien mengontrol halusinasi  
IV.4.    Tahap Pelaksanaan
            Pada tahap pelaksanaan tidak semua rencana tindakan yang telah direncanakan dpat dilaksanakan karena adanya hambatan perawat dalam melaksanakan tindakan karena pasien kadang – kadang memilih apa yang dipikirkannya walaupun bila diajak berkomunikasi selalu ada respon. Rencana tindakan yang dapat dilaksanakan ialah :
1.      Bimbing pasien mengungkapkan perasaan
2.      Bimbing pasien mengontrol halusinasinya
3.      Bimbig klien melaksanakan asuhan mandiri
4.      Bantu dan bimbing klien menemukan cara penyelesaian masalah
VI.5     Tahap Evaluasi
            Pada thap ini belum semua tujuan yang direncanakan dapat tercapai, hanya sebagian yang bisa tercapai


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

            Dalam memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan guna meningkatkan kesehatan harus memandang klien sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual sesuai dengan kemampuan klien.
            Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan perubahan persepsi halusinasi pendengaran di ruangan sinabung RSJ Medan , maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
   Halusinasi pendengaran merupakan tanggapan atau persepsi panca indera tanpa sumber rangsangan dari luar (eksternal) terutama pada system pendengaran.
   Penatalaksanaan keperawatan pada klien yang mengalami perubahan persepsi sensori halusinasi pendengaran pada klien yang konferenhensif dengan mengikuti sertakan keluarga karena peran serta mereka dapat mendukung dalam proses perawatan penyakit klien.
   Pendekatan secara individual terhadap klien perlu dilakukan terus menerus secara berkesinambungan, beberapa bimbingan mental untuk mengharapkan hasil yang diharapkan.
   Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien diperlukan lingkungan terapeautik atau lingkungan yang aman dan memberikan kesempatan kepada klien untuk berkarya dan berprestasi.

B. Saran

            Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk mencapai hasil proses keperawatan yang baik adalah :
   Disarankan kepada keluarga klien bahwa peran keluarga sangat penting dalam upaya menyembuhkan klien karena kehadiran keluarga klien menambah semangat dan meningkatkan rasa percaya diri klien mengikuti prosedur yang diberikan, maka untuk mempercepat proses penyembuhan, hal tersebut dapat mencegah serangan pada gangguan jiwa.
   Hendaknya keluarga dalam lingkungan klien, dapat menerima kehadiran klien sesudah pulang dari rumah sakit.
   Disarankan agar perawatan dan pengobatan klien dapat diteruskan agar penyembuhan jangan hanya pada perawatan di RSJ saja, tetapi hendaknya dilanjutkan keluarga.
   Hendaknya perawat yang masih bertugas diruangan sinabung agar dapat asuhan keperawatan secara berkesinambungan.  

























 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar