BAB I
TINJAUAN TEORITIS
- Teori Medis
Pengertian skizofrenia
Skizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab dan
perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
pertibangan genetik fisik dan budaya yang pada umunya ditandai oleh
penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi serta
oleh faktor afek yang tidak wajar.
Penyebab terjadinya
skizofrenia antara lain :
1.
faktor
genetik (tujuan/pembawa sifat)
2.
virus
3.
Auto –
antibody
4.
Malnutrisi
(kekurangan gizi)
Skizofrenia paranoid adalah suatu ganggun kepribadian dengan sifat curiga
yang menonjol. Orang seperti ini mungkin agresif dan setiap orang yang dilihat
sebagai agresor ia mempertahankan dirinya.
B. Teoritis
Halusinasi
1. pengertian halusinasi
Halusinasi adalah gangguan penerapan ( persepsi ) panca indera tanpa
rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan dimana pada
saat kesadaran individu itu penuh / baik
( roam inm)
Halusinasi pendengaran
adalah individu mendengar suara yang membicarakannya, mengejek, menertawakan,
mengancam dirinya pada hal yang tidak ada suara yang berbicara disekitarnya.
2. Jenis – jenis halusinasi
Jenis – jenis halusinasi yaitu :
-
halusinasi
penglihatan ( visual, optik), tidak berbentuk ( sinar, tulatan, atau pada
cahaya)
-
halusinsi
pendengaran ( anditif, aksutif), suara manusi, hewan dll.
-
halusinasi
penciuman ( al fontorin) mencium suatu bau
-
halusinasi
pengecapan ( gurtonik)
-
halusinasi
perabaan ( tahtonik)
3.
proses
terjadinya halusinasi
- Fase pertama
klien mengalami kecemasan, sterss, perasaan yang terpisah, kesepian. Klien
mungkin melamun atau kesenangan dan rasa nyaman yang sementara, jika kecemasan
datang klien masih dpat mengontrol kesadaran dn mengenal pikirannya namun
intensitas persepsi meningkat.
- Fase kedua
Kecemasan meningkatkan dn berhubungan dengan pengalaman eksternal dan
internal klien berada dalam tingkat listening
dari halusinasi pemikiran, internal lebih menonjol, gambaran halusinasi bunyi
ddan sensori mungkin hanya berupa bisikan yang samar, tetapi klien klien takut
jika orang lain dapt mendengar, memperlihatkan atau mengulangnya dan fase ini
klien tidak mampu mengontrol pikiran teror mungkin terjadi dan kecemsan
bertambah. Klien membuat jarak antara dirinya dan halusinasi barasal dari orang
lain atau tempat lain.
- Fase ketiga
Halusinasi lebih menonjol menguasai dan mengontrol klien menjadi terbiasa
dan tidak berdaya pada halusinasinya tersebut memberi kesenangan dn rasa aman
yang sementara.
- Fase keempat
Klien merasa terpaku dn tidak berdaya melepaskan diri dri kontrol
halisuinasi nya. Halusinasi yang sebelumnya menyenangkan berubah menjadi
mengancam, memerintah dan memarahi klien tidk dapat berhubungan dengan orang
lin, terlalu menkutkn dalam waktu yang sangat singkat bebrapa jam atau selamanya
proses in menjadi kronis jika tidak dilakukan intervensi
4.
Karakteristik
perilaku
-
Berbicara, tertawa, tersnyum sendiri.
-
Menyatakan mendengar suara, melihat,mengecap,
menghirup dan merasakan tidak nyata
-
Merusak
diri sendiri ( orang lain, lingkungan).
-
Ttidak
dapat membedakan hal yang nyayta
-
Tidak nyata pembicaraan kacau
-
kadang tidak masuk di akal sulit
membuat keputusan.
-
Sikap curigaan dan bermusuhan.
5.
Manifestasi klinik
-
gangguan
persepsi
-
gangguan
hubungan sosial menarik diri
-
gangguan
halusinasipendengaran
-
potensi
mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan
-
gangguan
aktifitas
6.
Tujuan
-
mengontrol
halusinasi
-
melakukan
hubungan dengan realitas
-
melakukan
hbungan sosial dengan tanpa curiga terhadap oarang lain.
-
Tidak
mencederai diri sendiri / orang lain.
-
Melaksanakan
asuhan mandiri
C Asuhan
keperawatan
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan mendiagnosa status kesehatan
klien merumuskan hasil yang akan dicapai menentukan intervensi dan mengevaluasi
mutu dan hasil dari asuhan yang dilakukan terhadap klien
- Pengkajian
Pengkajian adalah dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang klien agar dapat
mengidentifikasi/mengambil maslah kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien
baik fisik, psikososia an lingkungan.
1. Faktor predisposisi meliputi :
a. Faktor perkembangan
b. Faktor komunikasi
c. Faktor sosial budaya
d. Faktor psikologis
e. Faktor perilaku
2.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah individu pada masalah kesehatan yang aktual dan
potensial yang dimaksud dengan masalah aktual adalah yang ditemukan pada saat
dilakukan pengkajian sedangkan masalah potensial adalah masalah yang
memungkinkan timbul kemudian
Diagnosa yang terjadi pada klien Ny. RM dengan gangguan persepsi halusinasi
pendengaran yaitu :
1. Resiko tinggi kekerasan menciderai orang lain b/d
halusinasi pendengaran
2. Perubahan sensori halusinasi pendengaran b/d
menarik diri
3. Kerusakan interaksi sosial menarik diri b/d harga
dirri rendah
4. Defisit perawatan diri b/d intoleransi aktivitas
5. Koping keluaraga inefektif, ketidakmampuan
keluarga merawat klien b/d interaksi sosial menarik diri
3.
Perencanaan
Perencanaan adalah pengembangan dari catatan, rencan keperawatan untukn
memenuhi kebutuhan yang telah diketahui didalm perencanaan 3 fase yaitu :
1.
Menentukn
urutan prioritas masalah
2.
Merumuskan
masalah yang mengandung unsur kriteria evaluasi
3.
Menentukan
rencana intervensi
4.
Implementasi
Implementasi adalah merupkan tahap pelaksanaan dari rencan tindakan keperawatan
yang telah disusun dalam tahap perenccanaan yang dilakukan dengan tujuan tidak
mampu ditentukan sendiri serta memberi pengaruh atau membantu untuk mengatasi
permasalahan yang diatasi
5.
Evaluasi
Evaluasi adalah merupakan perbandingan sistematik dengan rencana tentang
klesehatan klien, ddengan tujuan yang telahb ditetapkan dilakukan secara
berkesinambungan dengan melibatkan klien, perawat serta tenaga ksehatan lainnya
Ada 4 alternatif yang dipakai oleh perawat dalam menilai sejauh mna tujuan
yang telah ditetapkan itu adalah :
1. Tujuan tercapai
2. Tujua sebagian tercapai
3. Tujuan sama sekali tidak tercapai
4. Kemungkinan timbul masalah baru
BAB II
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1
Identitas klien
Nama : Ny. RM
Jenis kelamin : Perempuan
Umur :
53 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama :
Islam
Pendidikan :
SMU
Status Perkawinan : Kawin
Bangsa/suku :
Jawa
Alamat :
Medan
Tanggal masuk : 19 Maret 2012
Tanggal pengkajian : 29 Maret 2012
RM.NO : 01-89-86
3.1.2.
Alasan masuk
Klien datang ke RSJ tgl 19 mret 2012 diantar olah anaknya dengan keluhan
utama Mengamuk, tidak bisa tidur mau memukul,merusak
rumah,meresahkan masarakat,bicara-bicara sendiri,keluyuran dan telanjang.
3.1.3.
Faktor predisposisi
1. Pernah mengalami
ganguan jiwa di masa lalu?
( √ )Ya ( ) Tidak
2
Pengobatan sebelumnya
( ) Berhasil ( )Kurang berhasil ( )Tidak berhasil
. 3 Trauma Perilaku Korban usia Saksi/usia
Aniaya fisik : ( ) /
( ) (
) / ( ) ( ) / (
)
Aniaya seksua : ( ) / ( ) (
) / ( ) ( ) / (
)
Penolakan : ( )
/ ( ) (
) / ( ) ( ) / (
)
KDRT : ( ) / (
) ( ) / (
) ( ) / (
)
Tindakan kriminal : ( )
/ ( ) (
) / ( ) ( ) / (
)
Jelaskan
No.1,2,3 :
Gangguan
jiwa sudah dialami klien sejak 5 tahun yang lalu dan sudah pernah di rawat kurang lebih dari 5 bulan,
kemudian klien di bawa keluarga pulang kerumah. Mulai tahun 2007 - 2011 klien
masih tetap kontrol ke RSJ, tetapi pada
akhir-akhir belakangan ini klien tidak di bawa lagi oleh keluarga kontrol ke
RSJ,dan klien pun sudah mulai tidak teratur minum obat di rumah,sehingga pada
tahun 2012 bulan maret klien kambuh lagi, dimana gejala-gejala seperti semula
muncul laagi, lalu keluarga membawa kembali klien ke RSJ. Pada saat di RSJ
klien di periksa oleh dokter, kemudian dokter menyarankan agar klien di rawat di RSJ.
Masalah keperawatan : - Regiment Theraupetik Inefektif
- Kopping Keluarga Inefektif
4. Adakah
keluarga yang mengalami gangguan jiwa: ( ) Ya (√ ) Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayatpengobatan/perawatan
Dari keluarga klien hanya klien lah yang mengalami
gangguan jiwa
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Genogram
![]() |






![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||














































![]() |

![]() |
|||
![]() |
Keterangan : : Perempuan











![]() |
![]() |
||||||
![]() |
![]() |
Klien adalah anak
ke 5 dari 6
bersaudara,ibu klien sudah meninggal dunnia beserta saudaranya 3 orang.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
keperawatan
6. Pengalaman masa lalu ang
tidak menyenangkan:
Pengalaman masa lalu klien yang tidak menyenangkan adalah setelah menikah klien suami klien sering mabuk –
mabukkan dan tak suami klien tidak pernah menberi uang belanja.
Masalah
keperawatan : tidak ada masalah
3.1.4
FISIK
1.
Tanda vital : TD 120/80 mmHg, N : 80 x/i, T : 370C, RR: 24 x/i
2.
Ukur : TB 165 cm, BB: 50 kg,
3.
Keluhan fisik : ( ) ya ( √ )
tidak
Ketika wawancara dengan klien,klien tidak mengalami gangguan fisik
Masalah
keperawatan : tidak ada masalah
3.1.5 PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
a. Gambaran diri
a.
Gambaran diri
Klien menyukai seluruh tubuhnya
b.
Identitas
Klien dalam keluarga anak ke 4 dari 6 bersaudara
c.
Peran
Klien merasa mampu menjadi anak yang baik
d.
Ideal diri
Klien menyatakan ingin cepat sembuh dan pulang ke rumah
e.
Harga diri
Klien merasa kini tidak berguna lagi dimata keluarga karna semenjak
klien di keluarkan dari perusahaan klien tidak dapat lagi membiayai hidupnya
Masalah
keperawatan: Harga diri rendah
2.
Hubungan sosial
a.
Orang yang berarti bagi klien
Abang klien,karna selama di RSJ abang klien yang datang menjenguk
klien
b.
Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Selama di RSJ klien aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan yang di
laksanakan
c.
Hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain
Klien tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena klien masih mau bergabung dengan teman-teman
nya
Masalah keperawatan
: tidak ada masalah
3.
Spiritual :
a.
Nilai dan keyakinan:
Klien menganut agama islam
dan meyakini agamanya
b.
Kegiatan ibadah
Selama klien berada di RSJ, klien tampak jarang melakukan kegiatan
ibadahnya
Masalah keperawatan :
tidak ada masalah
3.1.6
STATUS MENTAL
1.
Penampilan :
( √ ) Tidak rapi
( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Klien berpenampialan tidak rapi,tampak dari kuku klien kotor,pakaian
klien kotor,dan rambut tampak kusam
Masalah
keperawatan : defisit perawatan diri
2.
Pembicaraan :
(√ ) Cepat ( )
Keras ( ) Gagap ( ) Inkoheren
( )
Apatis ( ) Lambat (
)
Membisu ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Klien berbicara cepat, untuk menjawab pertanyaan tetapi jawaban masih sesuai denagan pertanyaan
Masalah
kkeperawatan : tidak ada masalah
3.
Aktivitas motorik:
( ) Lesu ( ) Tegang
(√ )Gelisah
( ) Apatis
( ) Tik ( ) Grimasen (
) Tremor ( ) Komplusif
Aktivitas motorik klien,klien tampakgelisah, namun klien mampu melakukan kegiatan yang disuruh
oleh perawat mis: kebersihan ruangan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
4.
Alam perasaan :
( ) Lesu ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( √ ) Gembira (
√ ) Sedih
Klien merasa gembira karena klien merasa yakin dan dengan apa yang dia lakukan
meskipun klien berada diRSJ
Masalah keperawatan : Gangguan masalah
keperawatan
Afek :
( ) Datar ( )
Tumpul ( √) Labil (
) Tidak sesuai
Ekspresi klien labil dalam berbicara
Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5.
Interaksi selama wawancara:
( ) Bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung
( √) Kontak mata kurang (
) Defensif ( )
Curiga
Klien mempertahankan kontak mata dan klien selalu senyum –senyum saat diwawancarai
Masalah keperawatan : tidak adak masalah
6.
Persepsi
( √ ) Pendengaran ( ) Penglihatan
( ) Pengecapan (
) Penghiduan ( )
Perabaan
klien mengatakan ada yang memanggil nama nya dan
mengatakan dialah pencipta manusia yang pertama dan dialah penguasa
didunia
Masalah keperawatan : - Perubahan sensoris persepsi: halusinasi pendengaran
- Resiko tinggi
perilaku kekerasan
7.
Proses pikir:
( ) Sirkumtansial ( ) Tangensial ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking ( )
Pengulangan pembicaraan
Proses pikir klien baik saat di wawancarai klien menjawab pertanyaan
dengan baik
Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8.
Isi pikir:
( ) Obsesi (
) Fobia ( ) Hipokondria
( ) Depersonalisasi ( ) Ide yang terkait ( )
Pikiran magis
Waham:
( ) Agama ( ) Somatik ( √ )
Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistik ( ) Sisip pikir ( ) Siar pikir ( ) Kontrol pikir
Klien ingin punya harta yang banyak dan menjadi orang
yang sukses
Masalah keperawatan :
perubahan isi pikir, waham kebesaran
9.
Tingkat kesadaran
( √ ) Binggung ( ) Sedasi ( ) Supor
( √ ) Waktu ( √ ) Tempat ( √ ) Orang
Klien masih tampak bingung namun klien masih dapat membedakan
tempat,waktu dan orang
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
keperawatan
10. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka
panjang ( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini (
) Konfabulasi
Klien mampu menceritakan kejadian yang di alaminya,baik masa lalu
dan masa sekarang
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
keperawatan
11. Tingkat konsentrasi dan
berhitung
( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung
sederhana
Klien mampu berhitung yang sederhana
Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan (
) Gangguan bermakna
Klien dapat mengambil keputusan sederhana baik pada saat klien di
beri pertanyaan tanpa bantuan orang lain
Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
13. Daya tilik diri
( ) Mengingkari penyakit yang di derita ( ) Menalahkan hal-hal yang di luar dirinya
Klien menyadari klien sedang sakit dan sekarang sedang berada di RSJ.MEDAN
Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3.1.7
Kebutuhan persiapan pulang
1.
Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan
(Ya) ( Tidak) (ya)
( tidak)
Makanan ( ) ( ) Pakaian/berhias ( ) ( )
Bab/Bak ( ) ( ) Transportsi ( ) ( )
Keamanan ( ) ( ) Tempat tinggal ( ) ( ) ( )
Perawatan ( ) ( ) Uang ( ) ( )
Kesehatan ( ) (
)
Klien mampu memenuhi kebutuhannya sendiri apabila diarahkan
Masalah
keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
4.
Kegiatan hidup sehari-hari
Perawatan Diri
Bantuan
minimal Bantuan total
Mandi (
) (
)
Kebersihan ( ) ( )
Makanan ( ) (
)
BAB/BAK (
) (
)
Kesehatan
( ) ( )
Klien dapat mengantisipasi
dalam memenuhi kebutuhannya sendiri tetapi dalam pengaturan obat kurang
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
5.
Kemampuan klien dalam hal
Ya Tidak
·
Mengantisipasi kebutuhan
sendiri ( ) ( )
·
Membuat keputusan berdasarkan
keinginan ( ) ( )
·
Mengatur penggunaan obat ( ) ( )
·
Melakukan pemeriksaan kesehatan
follow up( ) ( )
Klien tidak mampu mengantisipasi kebutuhan sendiri,tetapi mampu
mengikuti terapi yang ada selama pengobatan teratur dengan di arahkan
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
6.
Klien memiliki sistem pendukung
Ya Tidak Ya
Tidak
Keluarga ( √ ) ( ) teman sejawat ( √ ) ( )
Profesionalisme/terapis ( √ ) ( )
Klien meyakini apabila klien memiliki dukungan dari keluarga,terapis
dan dari teman sejawat klien mampu sembuhdan apabilaa klien juga menikmati
hobbinya
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
keperawatan
3.1.8 MEKANISME
KOPPING
Adaptif Maladaptif
(√ ) Bicara dengan orang
lain ( ) Minum alkohol
( ) Mampu
menyelesaikan masalah (√
) Reaksi lambatberlebih
( ) Masalah dengan pendidikan ( ) Bekerja
berlebihan
( ) Masalah dengan pekerjaan ( ) Menghindar
( ) Masalah ekonomi ( ) Mencederai diri
( ) Masalah lain ( ) Lainnya
3.1.9 MASALAH
PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dengan dukungan kelompok
: Tidak ada masalah
b. Masalah berhubungna dengan lingkungan : Tidak
ada masalah
c. Masalah dengan pendidikan : Klien hanya tamatan
SMA
d.
Masalah dengan pekerjaan : Klien
pernah bekerja disuatu perusahaan swasta, tetapi tidak tau alasannya apa klien diminta
pimpinan perusahaan untuk mengundurkan diri
e. Masalah ekonomi : Klien tidak mampu membiayai hidupnya
sendiri
f. Masalah lain : Tidak ada masalah
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
3.1.10
Pengetahuan kurang tentang
(√ ) Penyakit jiwa (
) Sistem pendukung
( ) Faktor presipitasi (
) Penyakit fisik
(√ ) Koping (√
) Obat-obatan
( ) Lainnya
1.1.11
Aspek medik
Diagnosa
medik : Schizoferenia paranoid
Terapi medik:
Inj.stesolid 1 amp
Haloperidol 1,5 mg 3
x1
Chlorpromajin 2x1
Deazepam 3x1
1.1.12 Daftar
masalah keperawatan
1.
Gangguan persepsi sensorik :
halusinasi pendengaran
2.
Resiko mencederai diri
sendiri/orang lain
3.
Isolasi sosial : menarik diri
4.
Gangguan konsep diri : harga
diri rendah
5.
Koping keluarga inefektif
6.
Defisit perawatan diri
1.1.13
Pohon masalah
Pohon masalah
Resiko tinggi perilaku
kekerasan
![]() |
||||
|
Defisit perawatan diri
![]() |
|||
![]() |
|||


![]() |
Harga diri rendah
Koping keluarga inefektif
1.1.14 ANALISA
DATA
No
|
Data
|
Kemungkinan
penyebab
|
Masalah
|
||
1
|
Ds :
-
Klien
mengatakan pernah meresahkan masyarakat dilingkungan
Do :
-
Klien
pernah marah – marah dan raut wajah menakutkan
|
Perubahan sensori persepsi
halusinasi pendengaran
|
Resiko tinggi kekerasan
|
||
2
|
Ds :
-
Klien
mengatakan pernah mendengar suara bisikan yang tanpa wujud
Do :
-
Klien
tampak berbicara sendiri dan berjalan mondar - mandir
|
Isolasi sosial menarik
diri
|
Persepsi halusinasi pendengaramn
|
||
3
|
Ds :
-
Klien
mengatakan terasing dengan orang lain
Do :
-
Klien lebih
suka sendiri
|
Respon pasca trauma
|
Harga diri rendah
|
||
4
|
Ds :
-
Klien dalam
berpakaian tidak rapi, kuku kotor dan rambut acak – acakan
Do :
-
klien tidak
mampu dalam merawat dirinya sendiri dan masih membutuhkan bantuan dari orang
lain
|
Defisit perawatan diri
|
Intoleransi aktivitas
|
||
1.1.15 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. Rm
No Medrec
: 018986
Ruangan : Mawar
Tgl/Jam
|
Strategi Pertemuan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
|
SP
I
|
1.
Memperkenalkan diri
2.
Berjabat tangan
3.
Duduk berhadapan
4.
Mengingat kontrak
5.
Menunjukkan sikap empati
Selamat sing ibu RM saya Mawarsaya mahasiswa dari
AKPER HERNA MEDAN,kami praktek di sini selama 2 minggu. Kalau boleh tau nama ibu siapa?senangnya di
panggil apa?bersama perawat di sini saya akan merawat ibu RM dan pasien lainnya juga. Apakah Ibu RM mempunyai
masalah,apa ada yang di pikirkan? kami akan membantu Ibu!
|
S:Klien mengatakan nama sayaibu RM,suka di panggil ibu RM
O: Bicara spontan,suara pelan,ekspresi gelisa,klien terkesan terbuka
A : Hubungan saling percaya sudah terbina,setelah 4 kali pertemuan
P:Pertemuan berikutnya pukul 14.00,dengan topik mengenal
halusinasi
|
|
SP
II
|
·
Salam teraupetik selamat siang Ibu RM
·
Mengingatkan Ibu, masih ingat
pertemuan kita beberapa jam yang lalu? Pembicaraan sekarang
membicarakan apa?
·
Mengevaluasi kemampuan
klien,apakah bapak masih ingat kami?
·
Membantu klien untuk mengidentifikasi
situasi yang
menyebabkan
“Halusinasi apakah Ibu mendengar
suara-suara?’’Pada saat kapan Ibu terdengar suara itu? Berapa kali sehari Ibu RM mendengarkan
suara-suara tersebut? kita akan membicarakan tentang mengontrol halusinasi, apakah Ibu
setuju?
·
Memberikan pujian kepada
klien atas
ungkapannya selama interaksi.’’bagus, Ibu tadi sudah mengungkapkannya apa yang Ibu RM rasakan saat ini atau halusinasi, apakah Ibu RM setuju?
·
Menyimpulkan kemampuan klien
selama
interaksi suara-suara, tetapi hanya Ibu RM yang mendengarkannya, topik, tempat, besok lusa
kita ketemu lagi ya Ibu? Kita akan membicarakan tentang
mengontrol halusinasi dengan
cara mengahardik apakah Ibu RM setuju?
|
S: Klien mengatakan sudah mengerti bahwa suara yang di dengarnya
adalah suara palsu
O: Kontak mata kurang, klien sering menunduk bicara keras, lancar dan sudah mengenal halusinasinya
A: Klien sudah mengenal halusinasinya
P: Pertemuan selanjutnya besok hari sabtu pukul 14.00 wib dengan topik
mengontrol halusinasi
|
|
SP
III
|
·
Salam teraupetik,selamat sore
Ibu?
·
Mengingat kontrak kita
kemarin lusa, Apakah Ibu RM masih ingat topik apa yang kita bahas?
·
Apakah Ibu RM sudah mengerti
apa itu menghardik?
·
Tindakan apa yang biasanya Ibu RM lakukan tuk
menghardik halusinasi?
·
Bagaimana kalau kita belajar cara
menghardik dulu ya Pak:
Caranya sebagai berikut: “saat suara-suara itu muncul tutup kedua telinga langsung Ibu bilang, pergi saya
tidak mau dengar ….saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu di
ulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi, coba Ibu peragakan. Nah
begitu…..bagus. Coba lagi. Ya Ibu sudah bisa.
Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan tadi? Kalau suara-suara muncul lagi silahkan coba cara tersebut.
Bagaimana kita buat jadwal latihanya. Mau jam berapa kita latihannya? Besok
sore saya akan ke sini lagi, kita akan latihan cara kedua latihan
bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah suara-suara.
Selamat sore Ibu RM?
|
S: Klien dapat mengatakan
kepada suara-suara yang muncul saya sudah tidak mau dengar lagi
O : Klien sudah dapat
menghardik halusinasinya dengan cara berkomunikasi dengan teman –temanya
A: SP I tercapai klien
dapat menebutkan cara-cara menghardik halusinasi
P: Pertemuan berikutnya
besok lusa pukul 16.00 wib,dengan topik mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain
|
|
SP
IV
|
masukkan dalam
kegiatan kita Ibu. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap nya,nanti lakukan secara
teratur serta sewakaktu-waktu suara itu muncul!!! Besok sore saya akan ke mari untuk latihan cara ang
ketiga yaitu untuk melakukan aktivitas menjadwalkan,mau jam berapa? Bagaimana
kalau jam 16.00 wib/mau dimana/disini
lagi ? selamat sore Ibu RM.
|
S : Klien sudah bisa
mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan temanya.
O:
-
Klien tampak sudah bisa
mengontrol halusinasinya
-
Klien tampak bercakap-cakap
dengan temanya
A : SP II tercapai kien
dapat menyebutkan mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
P : Pertemuan pukul 16.00
wib,topik mengontrol halusinasi dengan aktivitas jadwal
S : Klien mengatakan sudah puna jadwal
O :
-
Klien tampak beraktivitas
setiap hari dari pagi sampai malam sesuai dengn jadwal untuk menghilangkan
halusinasi
A : SP III tercapai klien dapat melakukan aktivitas ang terjadwal
P : Pertemuan selanjutnya hari…pukul 16.00
wib,topik mengontrol halusinasi dengan cara minum obat secara teratur
|
SP
III
|
|
||
|
SP V
|
·
Selamat sore Ibu RM, bagaimana
perasaan Ibu sore ini? Apakah suara-suara masih muncul? Apakah sudah dilkukan
tiga cara yang sudah di latih? Apakah jadwal kegiatan sudah dilaksankan?
Apakah tadi pagi sudah minum obat? Baik ,hari ini kita akan mendiskusikan
tentang obat-obatan yang Ibu RM minum,kita akan diskusikan selama 30 menit,di sini saja ya Ibu
·
Ibu adakah bedanya setelah minum obat secara
teratur. Apakah suara-suara berkurang/hilang? Minum obat sangat penting agar
suara-suara yang Ibu dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam
obat ang Ibu minum? (P erawat menyiapakan obat pasien) ini ang berwarna orange
(CPZ) 2 kali sehari jsm 07.00,dan 13.00 dan 19.00 wib untuk menghilangkan
suara-suara. Ini yang putih
|
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini
penulis membahas kesenjangan antara landasan teoritis dengan tinjauan kasus
dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi sensori
halusinasi pendengaran di ruang sinabung rumah sakit jiwa medan penulis menemukan
beberapa kemudahan dan kesulitan dalam merawat klien tersebut baik tahap
pengkajian, diagnosa keperawatan intervensi, implementasi, dan evaluasi.
IV.1. Tahap Pengkajian
Pada saat
pengkajian dilakukan dengan mewawancarai klien, penulis menemukan hambatan
untuk mendapatkan data yang sebaiknya karena klien menjawab pertanyaan yang
dianjurkan dengan lambat, maka penulis berupaya untuk melakukan sebagai
berikut:
-
Meningkatnya hubungan
terapeautik dengan menggunakan teknik komunikasi terapeautik pada klien seperti
menunjukkan rasa empati.
-
Penulis melakukan pengkajian
dengan berulang batas waktu singkat tentang pikiran utama.
-
Dengan memberikan kesimpulan
pada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan cara memberi dorongan pada klien
untuk memilih topik yang akan dibicarakan.
-
Membantu mengklafikasikan
perasaan, ide dan persepsi klien serta memberi penjelasan tentang hubungan
antara perasaan, ide pendapat dan persepsi klien dengan tindakan.
IV.2. Tahap Diagnosa
Keperawatan
Adapun diagnosa
keperawatan yang penulis dapat dari landasan teoritis yaitu :
- Gangguan persepsi halusinasi pendengaran.
- Gangguan komunikasi verbal.
- Gangguan harga diri rendah.
- Gangguan intoleransi diri aktivitas.
Sedangkan diagnosa keperawatan yang
penulis peroleh dari tinjauan kasus :
- Perubahan sensori persepsi halusinasi pendengaran.
- Isolasi social diri harga diri rendah.
- Gangguan konsep diri harga diri.
- Intoleransi aktivitas.
- Regimen terapeautik in efektif.
- Koping keluarga in efektif.
Disini penulis menemukan kesenjangan dimana masalah
keperawatan pada tinjauan lebih banyak dari pada memperoleh keperawatan pada
tinjauan teoritis.
Masalah keperawatan yang terdapat pada tinjauan masalah
kasus tetapi tidak terdapat pada tinjauan teoritis.
- Pelaksanaan regimen terapeautik in efektif dan koping keluarga in efektif.
- Gangguan komunikasi verbal.
- Tidak mencederai diri sendiri dan orang lain.
Pada saat klien mengamuk klien dapat mengontrol anaknya
sendiri sehingga klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
VI.3.
Tahap perencanaan
Pada
tahap perencanaan tidak ada kesenjangan antara tinjauan teoritis dan tinjauan
kasus. Pada tahap ini hanya beberapa perncanaan yang sama antara tinjauan
teoritis dan tinjauan kasus, yaitu :
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bantu dan bimbing pasien menemukan cara
penyelesaian masalah
3. Bimbing pasien mengungkapkan perasaan
4. Bimbing pasien mengontrol halusinasi
IV.4. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan tidak semua rencana
tindakan yang telah direncanakan dpat dilaksanakan karena adanya hambatan
perawat dalam melaksanakan tindakan karena pasien kadang – kadang memilih apa
yang dipikirkannya walaupun bila diajak berkomunikasi selalu ada respon.
Rencana tindakan yang dapat dilaksanakan ialah :
1. Bimbing pasien mengungkapkan perasaan
2. Bimbing pasien mengontrol halusinasinya
3. Bimbig klien melaksanakan asuhan mandiri
4. Bantu dan bimbing klien menemukan cara
penyelesaian masalah
VI.5 Tahap Evaluasi
Pada thap ini belum semua tujuan yang direncanakan dapat tercapai, hanya
sebagian yang bisa tercapai
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam memberikan asuhan
keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan guna meningkatkan kesehatan harus
memandang klien sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual sesuai dengan
kemampuan klien.
Setelah penulis
melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan perubahan persepsi halusinasi
pendengaran di ruangan sinabung RSJ Medan , maka penulis dapat membuat
kesimpulan sebagai berikut :
● Halusinasi
pendengaran merupakan tanggapan atau persepsi panca indera tanpa sumber
rangsangan dari luar (eksternal) terutama pada system pendengaran.
● Penatalaksanaan
keperawatan pada klien yang mengalami perubahan persepsi sensori halusinasi
pendengaran pada klien yang konferenhensif dengan mengikuti sertakan keluarga
karena peran serta mereka dapat mendukung dalam proses perawatan penyakit
klien.
● Pendekatan
secara individual terhadap klien perlu dilakukan terus menerus secara
berkesinambungan, beberapa bimbingan mental untuk mengharapkan hasil yang
diharapkan.
● Dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pasien diperlukan lingkungan terapeautik atau
lingkungan yang aman dan memberikan kesempatan kepada klien untuk berkarya dan
berprestasi.
B. Saran
Adapun saran yang
dapat penulis berikan untuk mencapai hasil proses keperawatan yang baik adalah
:
● Disarankan
kepada keluarga klien bahwa peran keluarga sangat penting dalam upaya
menyembuhkan klien karena kehadiran keluarga klien menambah semangat dan meningkatkan
rasa percaya diri klien mengikuti prosedur yang diberikan, maka untuk
mempercepat proses penyembuhan, hal tersebut dapat mencegah serangan pada
gangguan jiwa.
● Hendaknya
keluarga dalam lingkungan klien, dapat menerima kehadiran klien sesudah pulang
dari rumah sakit.
● Disarankan
agar perawatan dan pengobatan klien dapat diteruskan agar penyembuhan jangan
hanya pada perawatan di RSJ saja, tetapi hendaknya dilanjutkan keluarga.
● Hendaknya
perawat yang masih bertugas diruangan sinabung agar dapat asuhan keperawatan
secara berkesinambungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar